Tutorial SEO : Jenis Algoritma Google & Fungsinya

Algoritma google – merupakan salah satu hal wajib diketahui oleh para praktisi SEO dalam mengembangkan website agar mampu menduduki posisi pertama.

Dengan mengetahui fungsi Algoritma google, maka pemilik situs akan mengetahui apa yang harus dilakukan. Bisa dikatakan bahwa algoritma google menjadi kiblat optimasi SEO. Karena setiap optimasi pada prinsipnya adalah kiat-kiat supaya mesin telusur dapat merekomendasikan website kita.

Apa yang dinginkan algoritma , bagaimana ia mulai merangking setiap situs. Logic tersebut menjadi acuan dalam mengoptimasi dan menghasilkan sebuah situs berkualitas untuk user.

User dan Algoritma Google.

Algoritma Google Update

Web master  > Algoritma google > user.

Seorang web master membuat website atau blog sesuai dengan tujuannya.

Algoritma google merayapi, mengindex , merangking , eliminasi & Substitusi , sehingga berusaha mendapatkan hasil telusur terbaik untuk direkomendasikan ke pengguna internet sesuai dengan kata kunci pencarian.

User mengunjungi situs pilihan mereka secara random. Biasanya mereka memilih yang ada di halaman pertama hasil dari penyajian search engine.

Sehingga pada saat membuat website dan mrngoptimasi, per-untukan finalnya adalah menyajikan kepada user. Memberikan setiap jawaban query penelusuran paling relevan dengan mengacu pada setiap fungsi dan peranan algoritma.

Peranan dan Jenis Algoritma Google

Fungsi Algoritma Google

Banyak seseorang gagal dalam mempelajari SEO Karena tidak mau mengenal Jenis algoritma google dan prinsip kerjanya.

Pada tahapan tutorial SEO kali ini , saya akan mengulas beberapa algoritma yang digunakan oleh mesin pencari google dalam memberikan rangking atau posisi penelusuran.

Algoritma bekerja merayapi, mengambil data , menganalisa, merangking, dan berbagai pekerjaan yang sangat erat sekali dengan hasil penelusuran. Dari beberapa jenisnya mereka memiliki fungsi , peranan , parameter tolak ukur menghasilkan pencarian dan merekomendasikan situs.

Dari keyword yang diketik oleh pengguna internet , akan menciptakan hasil telusur yang telah disesuaikan berdasarkan kualitas dan relevansi.

Misalnya saat mengetik “Jasa SEO Bekasi “, maka kalian akan melihat beberapa website yang menargetkan kata kunci tersebut. Mulai dari top-ten SERP, hingga halaman berikutnya.

Siapa yang terbaik Dimata algoritma ?

 Website yang telah menduduki rangking halaman pertama dianggap sebagai paling relevan , berkualitas , sesuai rangking faktor algoritma.

Cara kerja menghasilkan penelusuran tidak semudah seperti kocok arisan, siapa yang keluar adalah yang beruntung.

Sistem algoritma sangat komplek, seorang praktisi SEO tidak hanya memperhatikan satu fungsi atau satu jenis algoritma saja.

 Mereka harus memperhatikan setiap konten dan optimasinya,  memastikan tidak melanggar, meminimalisir kesalahan dari setiap rangking faktor yang dinginkan oleh Algoritma.

Peranannya bersinergi antar satu dan lainnya, mengumpulkan dan menyimpulkan semua data setiap situs, mengelompokkan sesuai dengan relevansi kata kunci pencarian.

Webmaster atau praktisi SEO melakukan Kesalahan optimasi website menjadi masalah serius yang bisa menyebabkan situsnya tidak bisa menempati posisi yang baik.

 Bahkan perlu kalian ketahui, algoritma selalu melakukan update.  Berupaya memperbaiki supaya menghasilkan pencarian terbaik, tingkat relevansi tinggi, menjawab search user.

Bahkan update algoritma besar-besaran sering kali menjadi hal paling mendebarkan oleh pemilik web atau blog. Saat itulah momen terjadinya pergeseran posisi serentak. Jika web dinilai buruk oleh Algoritma , maka biasanya akan mengalami pemindahan posisi serp dan digantikan oleh website yang baik.

Ujungnya , jika posisinya berubah menjadi rangking satu halaman pencarian, tentu akan berpotensi pada peningkatan visitor web.

Dan sebaliknya, apabila rangkingnya geser jauh maka kemungkinan akan mengalami penurunan pengunjung.

Dan seterusnya , google selalu melakukan hal itu untuk memenuhi query penelusuran yang bertujuan kepuasan pengguna.

Itulah algoritma google , terkadang blogger dan pakar SEO harus menelan pahit ketika salah dalam mengoptimasi.

Cara kerja Algoritma Google dalam Hasil Pencarian.

Terdapat beberapa jenis algoritma google, hingga saat ini terus update melakukan perbaikan bertujuan memberikan hasil telusur berkualitas menjawab user intens.

Untuk seorang pemula dalam belajar SEO memang rumit ketika hendak memahami algoritma. Pasalnya Algoritma google terbilang fluktuatif , melakukan update yang tidak bisa kita pahami karena tidak ada ketentuan jadwal pasti.

Namun pada dasarnya setiap jenisnya memilki peranan dan karakteristik masing masing. Sehingga dapat dipastikan kalau telah mengetahui dasar-dasar dari sifatnya, maka kita mampu menekan kemungkinan terjadi pelanggaran.

Alias, halaman situs yang kita bangun lebih SEO friendly dibandingkan tidak terarah karena tidak mengetahui prinsip kerja algoritma dalam memberikan hasil pencarian.

1. Mengelompokan Informasi Bermanfaat

Menampilkan Hasil pencarian Bermanfaat dianggap paling relevan dengan kata kunci yang di ketik dalam mesin telusur.

Pada saat pengguna internet mencari informasi , Google menganalisa melalui ratusan miliar halaman web maupun konten yang tersimpan dalam index.
Menghadirkan beberapa rekomendasi berdasarkan peringkat yang dinilai relevan.
Berbagai algoritma nya bekerja , melakukan crawler , menjelajahi dan mengumpulkan informasi menjadi data besar mengelompokan yang akan disajikan ke publik.

2. Mengatur mengindeks informasi.

Bot perayapan akan menemukan setiap isi sebuah situs dan merender halaman. Menemukan sinyal utama  dari kata kunci dan kesegaran situs.

Google pencarian memiliki ratusan milyar halaman web yang berukuran sangat besar dan terkelompok dalam sebuah library dengan entry setiap kata yang tersusun dalam halaman situs.

Isi setiap situs tersebut menjadi acuan atau terukur relevansi nya dengan kata kunci yang dinginkan oleh pengguna. Sehingga mereka mampu menampilkan beberapa rekomendasi halaman utama perambahan internet.

3. Perayapan Update Informasi terbaru.

Algoritma nya Terus merangkak untuk info baru mendapatkan web dan konten lain sesuai dengan perubahan. Crawling terus berjalan menganalisa seberapa sering webmaster melakukan update konten dan mengunjungi kembali sesuai kebutuhan .

  Permintaan Crawling laman baru ini bisa dilakukan oleh praktisi SEO dengan memanfaatkan tools gratis untuk meminta index dan Crawling melalui search Console.

Berbagai fitur penting didalamnya yang menjadi acuan bot Crawling algoritma , misalnya peta situs, robot txt dan lain sebagainya.

4. Mengatur peringat web

Setelah serangkaian di atas , mulai dari crawl , mengindex , algoritma juga melakukan perkejaan lain yakni mengatur peringkat situs.

Sistem peringkat melakukan pemilihan ratusan miliar konten yang telah di submit oleh webmaster , kemudian menentukan pemilihan yang paling relevan dengan cepat.

Beberapa rangking faktor algoritma menerapkan sinyal dalam merangking, diantaranya adalah Kata Kunci, relevansi dan kegunaan laman, keahlian sumber, hingga lokasi setelan kalian.

Bobot yang diterapkan pada setiap faktor beragam , yakni bergantung terhadap sifat kueri telusur pengguna.

5. Pengujian

Tidak sampai disitu saja, google juga memiliki team ahli, ilmuan dan team lain hingga menghasilkan sebuah algoritma yang mampu menguji, menganalisa sebuah konter terukur kualitas hasil berdasarkan keahlian, otoritas, dan kepercayaan konten.

Selengkapnya terkait cara kerja Algoritma dalam memberikan hasil pencarian bisa kita lihat langsung  https://www.google.com/search/howsearchworks/

Mengenal Jenis algoritma google.

Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya , bahwa terdapat beberapa jenis algoritma google yang harus diperhatikan oleh webmaster saat mengoptimasi website.

Memahami setiap karakteristik Algoritma dalam menentukan rangking adalah pondasi membangun situs, optimasi On page , off page. Memiliki batasan-batasan dalam mengerjakan penerapan situs menjadi lebih SEO friendly.

Momen menegangkan saat algoritma search engine dalam melakukan update. Hal ini karena akan berpengaruh terhadap hasil optimasi.

Singkatnya , apabila situs dinilai layak merangking, maka akan mendapatkan poisis yang baik dan trafik meningkat.

Dan sebaliknya apabila situs dinilai buruk Dimata algoritma, maka akan di tempatkan posisi paling belakang hingga dikarantina (sanbox).

Pada prinsipnya semua mengacu terhadap algoritma. Google menciptakannya agar mendapatkan setiap hasil penelusuran terbaik yang akan disajikan ke pengguna.

Berikut Jenis algoritma yang harus diketahui oleh webmaster.

Baca Juga : Cara mengoptimasi artikel mendapat Snnipet pencarian

#Algoritma 1. Google Panda.

Algoritma google panda

Mulai diperkenalkan pada tahun 2011, menjadi salah satu Algoritma yang mempunyai peranan penting dalam melakukan posisi hasil pencarian situs.

Mungkin terkesan seolah tidak sengaja saat website kita berada dalam urutan tertentu.

 Tetapi kenyataanya, dibalik semua itu terdapat kerja google panda dalam menyusun informasi yang akan disajikan ke sebuah penelusuran berdasarkan query keyword.

Hal ini penting diketahui saat akan membuat artikel, menyajikan konten sesuai kaidah SEO yang sesuai dengan kriteria diinginkan google panda.

Memang terkesan menyajikan artikel untuk algoritma , tetapi secara garis besarnya tentu harus sesuai dengan kualitas konten / menjawab pencarian user.

Panda menganalisa , memfilter skor halaman dan mengukur kualitasnya sesuai dengan relevansi kata kunci.

Google panda menilai kualitas konten terkait dengan kapasitas isi artikel , tingkat spam, kepadatan kata kunci hingga plagiarisme.

Google panda mulai diresmikan menjadi Algoritma mulai tahun 2016 menjadi salah satu tools mereka untuk merangking web dalam hasil pencarian telusur pengguna internet.

Mempelajari SEO cukup penting memahami sifat dari google panda. Sehingga mempermudah menentukan parameter , melakukan pendekatan agar artikel lebih disukai dan berhasil halaman satu.

Berikut poin dari algoritma Google panda :

# Bobot Konten

Metrik pertama dalam melakukan optimasi website menjadi lebih SEO adalah dengan menyajikan isi yang lebih berbobot.

Hal ini menjadikan kalian harus dapat bersaing dalam menyajikan artikel lebih “Kaya”. 

Kekayaan yang tersebut meliputi ,jumlah kata, tingkat kedalaman pembahasan, hingga menyangkut struktur penulisan.

Pembahasan lebih mendalam lebih disukai oleh mesin pencari. Sehingga saat seorang webmaster atau blogger memberikan pembahasan lebih dalam dan detail, tentu akan menghasilkan jumlah kata lebih banyak.

Dalam hal ini bobot konten dapat disimpulkan meliputi:

Jumlah kata, Struktur penulisan , Kepadatan kata kunci.

Misalnya , terdapat dua perbandingan artikel dalam pembahasan yang sama.

Artikel pertama menyajikan 500 kata dengan pembahasan sederhana, lalu artikel kedua memuat 1000 kata dengan bahasan lebih lengkap.

Disinilah peranan Google panda, dia akan menimbang dan menentukan situs mana yang layak mendapat posisi / rangking yang baik.

Apabila secara sederhana dari dua jenis artikel tersebut yang memiliki kemungkinan lebih baik tentu artikel yang berjumlah 1000 kata.

Tetapi, panda juga mempertimbangkan dari faktor lain selain dari jumlah kata. Seperti spam score , plagiarisme dan faktor rangking lainnya.

Skor yang dinilai dalam konten juga tidak lepas dari sebuah kualitas, sehingga buka serta Merta semakin banyak jumlah kata maka langsung halaman 1.

Sehingga bobot konten dalam hal ini jika mengacu pada Algoritma google panda dapat mengarah pada :

# Plagiarisme.

Memproduksi artikel menulis secara SEO adalah selalu mengutamakan keaslian.

Sehingga apabila artikel yang kalian muat dalam website adalah copy paste , tentu akan sulit merangking. 

Pada mampu menganalisa, mengetahui tingkat plagiat yang ada dalam artikel.

Menjiplak dari situs lain selain dapat tersandung dengan mesin telusur juga dianggap sebagai bentuk penyalahgunaan hasil kaya. 

# Duplikat konten.

Yang selanjutnya adalah mengurai setiap isi website agar tidak terjadi duplikasi terhadap artikel.

Misalkan dalam sebuah website menekankan pada “Jasa Optimasi website rangking satu“.

Maka seharusnya tidak memproduksi masal yang artikel hanya berisi jasa SEO saja.

Itu mungkin praktek sesederhana yang bisa kita cerna secara mudah. 

Kalian dapat mengisi terkait dengan artikel lain sebagai pendukung kata kunci utama, mulai misalnya ” Pengalaman optimasi SEO” , membangun backlink, penerapan meta tag website, hingga pembahasan seputar seo lainnya.

Kesimpulan : Hindari memproduksi artikel dengan pembahasan yang sama. 

#Algoritma 2. Penguin.

Algoritma pinguin terbaru

Apabila pada sektor isi konten web diperankan oleh panda, maka sisi lain juga terdapat sistem lain yang mengawasi tautan dan anchor tex pada blog.

Google Penguin mulai dirilis April 2014 pada tanggal 24. Dan mulai di tetapkan menjadi algoritma inti di tahun 2016 sebagai algoritma penentu merangking hasil penelusuran.

Penguin google merayapi setiap situs ,audit kualitas backlink yang dimilikinya mulai dari internal link, outbound link, hingga backlink .

Internal link : Tautan internal yang mengarah dari halaman satu ke yang lainnya dalam satu situs.

Outbond link : Adalah tautan yang mengarah dari situs kalian ke website lain.

Backlink : Adalah tautan link aktif dari situs lain yang mengarah ke website anda.

Melakukan optimasi link sangat penting dilakukan oleh seseorang pemilik situs atau praktisi SEO. Tugas ini cukup rumit, hingga tidak jarang pemilik situs menyewa jasa SEO dalam mengoptimasi link.

Poin dalam optimasi link adalah *Jumlah , *relevansi, *Kualitas link.

Sehingga secara sengaja melakukan link berlebihan, manipulasi anchor link secara brutal sesuai kata kunci yang kalian inginkan dapat menjadi indikasi negatif SEO oleh pinguin.

Sehingga perlu kehati-hatian dalam membangun internal link , outbound link hingga backlink.

Tautan internal merupakan aktivitas menghubungkan antar artikel dalam tubuh sebuah laman situs. Hal ini secara umum berfungsi untuk mempermudah navigasi pengguna dalam mendapatkan informasi lain yang berhubungan dengan konten relevan dari sebuah pembahasan.

Tetapi banyak kesalahan dalam mempraktekan SEO yang berakhir menjadi negative SEO oleh penguin karena memaksakan menanam link internal secara berlebihan dan tidak relevan.

Algoritma penguin mampu menganalisa ,mendeteksi tingkat relevansi yang mengambil matrik skor.

Peranan lain penguin adalah terkait dengan spam link keluar. Biasa dikenal outbound link yakni distribusi ke situs lain yang berakibat buruk Dimata algoritma.

Praktek terbaiknya adalah dengan mengatur jumlah outbound link secara tepat , sesuai, sehingga kesehatan web kalian tetap baik Dimata algoritma.

Hal itu akan berakibat situs kalian sulit mendapat rangking. Hingga terburuk mengalami deindex karena dianggap sebagai farming link.

Sedangkan Backlink merupakan tautan link mengarah ke situs kita berasal dari web lain. 

Dapat menimbulkan dua efek, bisa berbahaya dan sebaliknya menjadikan situs web yang kita miliki dianggap baik.

Backlink dari sumber lain yang tidak relevan, hingga menempatkan anchor teks yang manipulatif untuk menargetkan kata kunci tertentu justru dianggap sebagai bentuk seo yang buruk berpotensi akan tersandung dengan penguin.

#Algoritma 3. Pigeon

Pigeon

Setiap kali melakukan optimasi situs tidak akan lepas dari pemahaman algoritma. Hal ini bertujuan supaya mudah dalam merangking, menunjukan bahwa situs sehat dan sesuai kaidah seo.

Tidak hanya berhenti dalam dua algoritma diatas saja, sisi lain terdapat algoritma pigeon yang bekerja dalam mengamati tekni On page dan Off page.

Praktik terbaik dalam menerpakan teknik lebib seo friendly sesuai dengan pigeon diantaranya :  Artikel Berkualitas, Loading Speed web, menerapkan meta tag hingga terkait dengan Off page.

Google Pigeon dirilis pad 24 Juni 2014 yang bertujuan meningkatkan pengalaman pegguna lebih baik. Pigeon melakukan merangking sesuai dengan pencarian lokal, menyesuaikan hasil pencarian sesuai ip lokasi pengguna dan situs.

Yang terpenting dalam mengoptimasi pigeon adalah melakukan yakni melakukan targeting pada keyword lokal.

#Algoritma 4. Hummingbird.

Algoritma Hummingbird

Merupakan algoritma yang mempunyai peranan besar dalam mendalami sebuah artikel, dimana rangking yang dilakukan dengan konsentrasi terhadap kata kunci.

Mulai rilis pada tanggal 22 Agustus , mampu menganalisa kepadatan kata kunci pada setiap laman situs.

Misalkan Keyword Utama, Sinonim, penempatan hingga jumlah penggulangannya hingga menjadi sebuah kesimpulan relevansinya.

Contoh : 

Kalian membuat artikel tentang ” Cara membuat Sup Kambing”, Namun didalamnya tedapat penulisan kata ” Panduan SEO sebanyak 6 Kali atau lebih”. Apakah artikel tersebut lalu dapat merangking dalam kata kunci “Panduan SEO”? 

Tentu tidak, Mereka dapat menganalisa semua isi dan kata kunci relevan. Struktur bahasa tulisan, isi konten, dan instrumen lain sebagai pendukung supaya menjad lebih ramah terhadap user.

Hummingbird mengawasi penggunaan kalimat , penempatan kata kunci, jumlah kata kunci, pemakaian tata bahasa hingga sinonim yang ada didalam artike menjadi satu kesatuan relevansi search intens.

#Algoritma 5. Mobile

Algoritma mobile terbilang sederhana. Yakni mengaudit situs dengan kemampuannya terhadap tampilan pada ponsel cerdas.

Ini berkaitan erat dengan desain website yang mengharuskan memiliki halaman mobile. Hal ini disadari bahwa saat ini pengguna internet yang rata-rata memakai smartphone.

Algoritma Mobile diterbitkan pada tahun 2015 silam pada bulan april. Yakni melakukan rangking priority terhadap website yang sudah mendukung versi mobile atau responsif.

#Algoritma 6. Possum

Algoritma Terbaru Google Possum

Selanjutnya adalah algoritma yang telah dirilis pada tahun 2016 silam. Bekerja sebagai pendukung algoritma lain secara sinergi menentukan rangking kata kunci berdasarkan wilayah tertentu.

Algoritma ini menekankan kata kunci lebih spesifik terhadap lokasi penguna dan situs demi menghasilkan pengalaman telusur terbaik.

#Algoritma 7. Rank Brain

Rank Brain

Tidak kalah pentingny dengan algoritma lainnya. Rank Brain bekerja melakukan analisis dan mendefinisikan artikel atau konten sesuai dengan ejaan dan kalimat yang benar.

Sehingga secara garis besar para blogger mengharuskan membuat artike dengan mempehatikan isi sesuai kalimat dan ejaan sebagai rangking faktor.

Rank Brain mulai dirilis pada bulan oktober 2015 yang konsentrasi terhadap kueri penelusuran lebih spesifik.

Algoritma ini fokuspada kepuasan pengguna internet dengan melihat dari berbagai aspek sebagai sinyal idikator tolak ukurnya.

Pihak Google mempunyai metrik untuk mengukur pengguna dalam setiap serp result yang mereka sodorkan.

>> Sisi Bounce Rate

Atau Biasa dikenal dengan Rasio pantulan User dalam mengunjungi situs kalian. Perbandingan pengunjung klik website dan meninggalkanya terukur dalam sebuah waktu.

Artinya apabila mereka datang dan langsung pergi, maka disinyalir sebagai negative konten situs tersbut. Penyebabnya sih beragam , Mulai dari loading speed, konten tidak sesuai dengan harapan mereka, hingga masalah lain.

>> Click-Through Rate (Organic CTR).

Nyaris serupa dengan Bounce rar, CTR merupakan metrik mengukur pengunjung menelusuri kata kunci yang merka lakukan.

Biasanya melakukan optimasi CTR Website adalah dari sisi Judul dan deskripsi. Tentu harus relevan dengan isi artikel supaya tidak menimbulkan pembengkakan pada rasio pentalan situs kalian.

>> Pogo-Sticking

Ini menjadi optimasi yang harus kalian kerjakan juga. Pogo sticking merupakan aktifitas pengguna yang mengklik hasil telusur kemudian segara kembali mendapat jawaban lebih baik.

Berbeda dengan Bounce Rate , waktu pola rasio pentalan biasanya si pengunjung masuk dan keluar lagi karena tidak Menjawab jawaban atau alasan lain, kemudian mencari ulang kata kunci lain atau situs lain.

Sedangkan poggo-sticking ditandai dengan kunjungan web sesingkat mungkin lali mencari dengan kata kunci yang sama untuk menghasilka lebih baik.

Jika sebuah web mempunyai rasio pogo-sticing besar maka menjadi indikator isi dan kata kunci yang tidak relevan.

>> Dwell Time

Dwell Time adalah metrik  kualitas website melalui waktu yang di habiskan user dalam website kalian.

Hal itu terhitung mulai dari pertama kali pengguna klik hingga meninggalkan website. Semakin lama waktu yang dihabiskan maka diartikan situs mempunyai kualitas yang baik.

#Algoritma 8. Fred

Algoritma ini mulai dirilis pada bulan maret di tahun 2017 yang menilai seputar Afiliasi. Ya Hal ini berpengaruh terhadap website yang terlalu banyak konten Afiliasi.

Itulah beberapa jenis Algoritma Google yang perlu diketahui oleh seorang praktisi SEO atau Blogger yang sedang melakukan optimasi Situsnya.

Leave a Comment